Niagahoster discount up to 70%
Showing posts with label sistem pendidikan. Show all posts
Showing posts with label sistem pendidikan. Show all posts

Wednesday, November 11, 2015

Program Penelitian di Kanagawa Institute of Technology


Salah satu rekanan JEI, Kanagawa Institute of Technology (KAIT), menerima mahasiswa peneliti untuk belajar di kampus mereka dengan detail sebagai berikut:

▼ Periode:
1. 3 (tiga) bulan: akhir Agustus - akhir Desember 2016 / akhir Februari 2017 - akhir Mei 2017
2. 6 (enam) bulan: akhir August 2016 - akhir Mei 2017

▼ Calon peserta:
Mahasiswa universitas tingkat 3 atau 4 yang ingin melakukan penelitian di Fakultas Teknik Informatika, Kanagawa Institute of Technology (KAIT)

▼ Tipe visa:
Visa sementara (untuk 3 bulan) atau visa pelajar (untuk 6 bulan)

Keuntungan mengikuti program ini:
- Melakukan penelitian sambil mempelajari teknologi terbaru di Jepang
- Mendapat bimbingan langsung dari para profesor Jepang dengan biaya relatif rendah
- Perkenalan dan pertukaran budaya dengan pelajar KAIT
- Program diadakan dalam bahasa Inggris

▼ Detail:
- Peserta dapat turut serta dalam penelitian di laboratorium dan berdiskusi langsung dengan para profesor
- Peserta juga dapat mengikuti perkuliahan dalam kelas

Kapasitas peserta:
6 - 8 orang

Biaya program:















Waktu pendaftaran:
Maret - Mei 2016

Informasi tambahan:
- peserta tidak diperbolehkan untuk bekerja paruh waktu selama mengikuti program
- akomodasi yang disediakan berupa asrama
- program ini bersifat non-gelar, berarti peserta hanya akan mendapatkan sertifikat tanda telah menyelesaikan program, tapi tidak akan menerima gelar apapun

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi JEI sekarang!

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 08.00-17.00)
Email: info@jellyfish.co.id

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Tuesday, October 06, 2015

Pengumuman Kandidat Penerima Beasiswa Toyama


Kemarin, hari Senin, 5 Oktober 2015, 3 (tiga) orang kandidat penerima beasiswa yang disediakan Pemda Toyama telah ditetapkan.


Selamat kepada para kandidat penerima Beasiswa Toyama!


Sesuai permintaan dari para pemberi beasiswa, nama dari ketiga orang kandidat penerima beasiswa tidak akan JEI umumkan.


Terima kasih buat kakak2 yang sudah mengirimkan CV maupun yang sudah mengikuti tahap wawancara. Ikuti terus akun2 media sosial JEI untuk dapatin berita terbaru! Siapa tahu ada lagi program beasiswa berikutnya!


Kalau kakak2 nggak sabar untuk belajar di Negari Sakura, Jepang, segera hubungi JEI sekarang juga:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 08.00-17.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Monday, December 08, 2014

Summer School JEI 2015


Minnasan, setelah sukses dengan Summer School 2014, JEI mo ngadain lagi utk liburan tahun 2015! Summer School 2015 cocok banget lho buat pengisi liburan panjang kenaikan kelas atau antar semester.

Tapi... Kenapa harus ikut Summer School 2015? Memangnya bakal ada apa aja di Summer School 2015 nanti?

Summer School 2015 akan berangkat ke Jepang tgl 30 Juni 2015 & kembali ke Indonesia tgl 12 Juli 2015.

Nantinya, peserta Summer School 2015 akan mendapat pelajaran bhs Jepang selama 3 jam per hari dlm kelas. Utk kegiatan yg satu ini, JEI bekerja sama dgn para rekanan SBJ di Tokyo. Di SBJ, teman2 juga akan dilibatkan dlm macam2 workshop budaya, misalnya upacara minum teh, origami, pakai yukata, dll.

Terus, namanya juga Summer School, nggak seru dong kalo nggak ada acara jalan2 keliling Tokyo. Salah satunya, berkunjung ke kuil2 di kompleks Asakusa, yg dilanjutin main ke markas Fuji TV di Odaiba & foto2 menghadap Rainbow Bridge. Nggak ketinggalan, JEI akan ajak teman2 main sampe puas di Tokyo DisneyLand ato Tokyo DisneySea!


Tapi, yg berikut ini yg bikin Summer School JEI 2015 berbeda dr yg lain: ikut dalam perkuliahan di perguruan tinggi!

Yep, bukan sekedar masuk ke area kampus & jalan2 di dalamnya, tapi IKUT DUDUK di dalam kelas & mendengarkan kuliah yg sedang berlangsung di beberapa perguruan tinggi ternama Tokyo!
Psst, saat ini JEI lg mengusahakan izin utk berkunjung ke Universitas Tokyo & Waseda lho! XD

Dan terakhir, JEI akan mengajak teman2 tinggal di Tokyo layaknya mahasiswa asing: tinggal di guest house alias asrama siswa, naik kereta, berkegiatan bareng siswa mancanegara, dst.

Tuh, kelihatannya bakal seru kan???

Btw, syarat utk ikut Summer School JEI 2015 itu apa?

GAK ADA! ^^
Yesss, gak ada batas usia, gak ada minimal kemampuan bhs #Jepang, pokoknya benar2 gak ada syarat tertentu!
Oh, yah, khusus teman2 yg berusia 15 thn ke bawah, diharapkan disertai pendamping org dewasa sih...

Mau tau apa lagi tentang belajar di Jepang & program "Study in Japan" JEI?

Hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Wednesday, October 01, 2014

Macam2 Kerja Paruh Waktu di Jepang


Belajar di Jepang? Sudah pasti seru buanged! Tapi kan bhs Jepang susah! Gimana cara belajarnya??
Dalam entri blog ttg trik belajar bahasa Jepang, ada satu trik biar cepat bisa bhs Jepang, yaitu ikut baito!

Eto... Baito itu apa sih? Baito, yang merupakan kependekan dr kata 'arubaito' (berasal dr bhs Jerman yang artinya 'bekerja'), adalah pekerjaan paruh waktu.
Selain akan jadi tempat praktik langsung bhs Jepang yg sudah kita pelajari di SBJ, baito juga berguna banget buat nambah uang jajan! Tapi, jgn berpikir kalau hasil gaji baito bisa utk menanggung biaya SPP slm kamu di Jepang lho, karena pelajar asing dibatasi hanya boleh baito maksimal selama 28 jam per minggunya dengan tujuan biar belajarnya nggak sampai terganggu.

Nah, enaknya kalo berangkat belajar ke Jepang sama JEI, lowongan baito sudah menanti begitu kamu tiba di Jepang! Jadi, stlh 3 bulan mulai belajar bhs Jepang, kamu bisa langsung rikues untuk ikutan baitoTambah lagi, JEI jg sediain training singkat tentang cara isi CV & menghadiri wawancara.

Jenis pekerjaan yg bisa kamu dapatin selama belajar di Jepang itu bergantung dr level bhs Jepang kamu. Semakin tinggi level bhs Jepang-mu, makin ‘seru’ baito yg bisa kamu dapat. Dan makin ‘seru’ baito-nya, makin tinggi juga gaji per jamnya.
So, buat kamu yg tiba di Jepang dengan level bhs Jepang NOL, nanti akan dikasi pekerjaan yg cuma butuh bhs Jepang sangat sederhana. Contoh: menyortir barang di perusahaan kurir, jadi operator di pabrik, atau bersih2 di hotel. Psst, kalau beruntung, kamu bisa kebagian baito bersih2 di pesawat atau shinkansen lho! Hihihi...

Nanti seiiring waktu & meningkatnya level bhs Jepang-mu, kamu bisa ganti baito. Misalnya, jadi staf mini market atau bantu2 koki di dapur restoran.
Dan kalo bhs Jepang-mu sdh canggih, pilihan baito pun meluas. Kamu bisa jajal pekerjaan seperti meng-input data atau jadi operator call center.

Kamu juga bisa manfaatin keahlianmu yg lain, seperti bhs Inggris atau bhs asing lainnya. Kamu bisa jadi guru playgroup atau TK di sekolah berbahasa Inggris. Atau mengadakan pelajaran privat bhs Inggris utk org Jepang atau bhs asing lainnya.
Jago main musik & bikin band sama teman2? Kamu bisa jadiin kegiatan nge-band itu sbg baito juga lho! Kamu yg menguasai tarian daerah juga bisa tuh mengajar atau tampil di panggung.

Pokoknya, kesempatan mencari macam2 baito itu terbuka luas, tinggal kamu memperdalam kemampuan bahasa Jepang-mu untuk mencari informasi peluangnya!

Oke, sekian dulu cerita JEI kali ini...

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Ujian2 Selain JLPT atau EJU


Dalam entri sebelumnya, JEI sudah pernah membahas tentang JLPT alias NoKen dan EJU alias Ryugaku Shiken.

Kalo begitu, sekarang JEI mau bagi2 info sedikit tentang ujian2 selain JLPT atau EJU yg juga ditujukan bagi mahasiswa asing. Ujian ini masing2 memang punya tujuan yg spesifik, makanya nggak semua pelajar asing tahu atau berminat.

Pertama, ada BJT alias Business Japanese Proficiency Test yg menguji tingkat komunikasi bhs Jepang dlm bidang bisnis.

Nilai tertinggi BJT adalah 800 poin dan terbagi dlm 6 level, yaitu level J5 sampai J1+. Siswa yang lulus BJT dgn nilai 300 poin ke atas dianggap setara N4, sementara 400 poin ke atas dianggap setara N2.
Ujian yg satu ini diselenggarakan oleh JETRO (Japan External Trade Organization) sejak thn 1996 dan sempat mengalami revisi pd thn 2013. Kini, administrasi BJT dipegang oleh Japan Kanji Aptitude Testing Public Interest Foundation, yg jg mengadakan KanKen
BJT diadakan 2 kali dlm setahun, yaitu di bln Juni & November, dgn biaya 7000 yen, serentak di 7 kota Jepang. Selain itu, BJT jg diadakan di beberapa negara2 Asia: China, Vietnam, Thailand, Taiwan, Malaysia, dan Indonesia.
Isi dari BJT dibagi menjadi 3 bagian: listening, listening & reading, dan reading dengan jumlah soal 100 dan waktu ujian 120 mnt.
Popularitas BJT meningkat belakangan ini di antara pelajar asing di Jepang krn terbukti mendongkrak kesempatan mereka yg lulus dalam mencari pekerjaan.

Berikutnya ada J-Test yg mengusung tagline “A Test of Practical Japanese”.
J-Test ada Level A (tertinggi) sampai Level F (terendah), plus Business Level. Dalam setahun diadakan 6 kali untuk Level A-D) dan 3 kali untuk Level E-F. Selain di Jepang, J-Test jg digelar di China, Taiwan, Thailand, KorSel, India, & Mongolia.
Ujiannya terdiri atas 3 bagian: listening, reading, & writing. Biayanya 3600 yen utk Level A-F & 4500 yen untuk Business Level. Administrasi J-Test dipegang oleh komunitas A-JET, The Association for Japan Exchange and Teaching.
Katanya, J-Test lebih susah dari JLPT krn menitikberatkan listening & writing, serta reading & vocab, alias kemampuan komunikasi.

Ada juga ujian khusus kanji, yaitu Kanji Kentei atau singkatnya, KanKen.

Nama lengkapnya Nihon Kanji Nōryoku Kentei (Japan Kanji Aptitude Test), yang sesuai namanya, berguna untuk menguji pengetahuan akan kanji. Selain cara baca & tulis kanji, arti & penggunaan kanji, bahkan urutan coretannya, jg diujikan dlm KanKen ini.
Penyelenggaranya adalah Japan Kanji Aptitude Testing Public Interest Foundation, yg jg memegang BJT sejak thn 2009.
Ada 12 level dlm KanKen, mulai dari Level 10 (terendah) sampai Level 1 (tertinggi). Uniknya, ujian ini boleh diikuti juga oleh org Jepang sendiri! Tingkat kelulusan peserta org asing yang ikut di Level 10–7 adalah 80%, tapi hanya 15% pelajar asing yg bisa lulus Level 1.
Ujian untuk Level 10–8 berdurasi 40 mnt, sementara Level 7–1 durasinya 60mnt. Biaya pendaftarannya mulai dari 1000 yen untuk Level 10 sampai 4500 yen untuk Level 1. Tingkat kemampuan org yg lulus Level 10–4 disejajarkan dgn siswa TK-SD Jepang, sedangkan yg berhasil lulus Level 3 ke atas dianggap setingkat dgn siswa SMP ke atas.
KanKen di Jepang diadakan 3 kali dalam setahun, di bulan Februari, Juni, & Oktober, dan di berbagai kota di seluruh Jepang. Di luar Jepang, KanKen Level 10-2 diadakan juga 3 kali setahun, di bulan Maret, Juli, & November dgn minimal peserta 10 org.

Terakhir adalah Nihongo Kyoiku Noryoku Kentei Shiken alias Japanese Language Teaching Competency Test.

Ujian ini khusus bagi mereka yg ingin memiliki sertifikat pengajar bhs Jepang. Dengan biaya pendaftaran 10.600 yen, ujian hanya diadakan 1 kali dlm satu tahun, serta di kota2 Jepang yg ditunjuk.

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia


Monday, June 16, 2014

EJU alias Ryugaku Shiken


JEI udah pernah membahas tentang JLPT alias Nihongo Noryoku Shiken. Sekarang, gilirannya EJU yg mau dibahas...

Jadi, untuk mendaftar masuk universitas di Jepang (baik negeri, daerah, atau swasta, program sarjana atau pasca sarjana), ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa asing:
1. Genap berusia 18 tahun
2. Telah menyelesaikan pendidikan dasar & menengah selama 12 tahun (SD-SMP-SMA)
3. Memiliki sertifikasi N2 atau JLPT Lv 2
4. Dan/atau lulus EJU
5. Lulus ujian masuk universitas yang dituju (sering kali disertai tes bidang & wawancara)

EJU itu singkatan dari Examination for Japanese University Admission for International Students. Nama bahasa Jepang-nya Nihon Ryugaku Shiken.
Mata pelajaran yang diujikan dalam EJU adalah Japanese as a Foreign Language (Bahasa Jepang sebagai Bahasa Asing), IPA (Fisika, Kimia, & Biologi), Japan and the World (sejarah Jepang), dan Matematika. Tenang aja, ujiannya dipisah utk 2 kategori kok, IPA & IPS ^^
Karena ada mapel bhs Jepang di dalamnya, ada beberapa universitas yg nggak lagi mensyaratkan JLPT dalam pendaftarannya.
Untuk mendaftar ke STT, akademi, atau sekolah kejuruan nggak butuh EJU. Ya iya lah, namanya aja udah ujian masuk universitas... ^^;;

Sebelumnya, calon mahasiswa asing disyaratkan untuk punya N2 dan lulus ujian bernama General Examination for Foreign Students. Tapi, sejak adanya EJU yang perdana diujikan tahun 2002, ujian yang kedua itu pun ditiadakan.

EJU diadakan dua kali dalam setahun, di bulan Juni dan November.
Tapi, berbeda dengan JLPT, EJU nggak diadakan di seluruh dunia. Calon mahasiswa dari negara2 di benua Eropa, Amerika, dan Afrika harus mengikuti ujian langsung di Jepang. Sementara calon dari negara2 Asia Tenggara dan beberapa negara Asia lainnya bisa mengikutinya di negaranya masing2.

Besarnya peran EJU bagi calon mahasiswa asing ini menyebabkan hampir semua SBJ kini menyediakan program persiapan menghadapi EJU, selain dari program persiapan menghadapi JLPT.

Nah, JEI punya kerja sama lho, dengan beberapa SBJ yang terkenal karena tingginya persentase siswanya yang berhasil diterima di universitas ternama.

Makanya, untuk teman2 yang melanjutkan studi dengan belajar di Jepang, berangkat bareng JEI aja!

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Wednesday, June 04, 2014

Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 5


Cerita JEI masih seputar pendidikan di Jepang nih, tapi khusus terkait pasca sarjana.

Juga topik tentang mahasiswa asing di Jepang: syarat2nya, prosedur, data, dll.

Surprisingly, gelar pasca sarjana di Jepang belum sepopuler di negara lainnya krn nggak terlalu penting di mata perusahaan. Pendidikan tingkat S-2 & S-3 itu masih dianggap cuma buat mereka yg berencana terjun ke dunia akademia atau penelitian.

Itu sebabnya, walau sudah banyak universitas punya program pasca sarjana, mayoritas mahasiswanya masih dari negara lain, termasuk Indonesia!
Pemerintah Jepang sampai bikin website yang khusus mengajak org Jepang supaya tertarik mengambil gelar pasca sarjana... ^^;;

Jumlah mahasiswa tingkat pasca sarjana Jepang di tahun 1990 adalah 90.000 org & di tahun 2010 adalah 271.000 org. Ya, pertambahannya memang dinilai kurang sekali.

Di tingkat S-2, fakultas dgn mahasiswa terbanyak adalah fakultas teknik, yaitu hampir 50% dari jumlah total. Sementara di tingkat S-3 adalah bidang kesehatan (kedokteran, dll) dengan persentase 30%.

Pada tahun 1983, Jepang memasang target untuk menerima 100.000 mahasiswa asing. Kini di tahun 2013, ada 135.000 mahasiswa yg sedang belajar di Jepang. Gara-gara itu, Jepang lantas memasang target lebih tinggi, yaitu menjaring 300.000 mahasiswa asing di tahun 2020!

Dari Indonesia sendiri, saat ini ada 2400 org mahasiswa di #Jepang (data thn 2013)

Betewe, mahasiswa asing yang ingin masuk perguruan tinggi di Jepang syarat2nya sedikit beda nih dari orang Jepang sendiri, yaitu:

1. Genap berusia 18 tahun
2. Telah menyelesaikan pendidikan dasar & menengah selama 12 tahun (SD-SMP-SMA)
3. Memiliki sertifikasi N2 atau JLPT Lv 2
4. Dan/atau lulus EJU
5. Lulus ujian masuk universitas yang dituju (kadang disertai tes bidang & wawancara)

Wuidih, banyak banget ujiannya ya? =p
EJU itu singkatan dari Examination for Japanese University Admission for International Studentssemacam SPMB khusus buat mahasiswa asing.
Ini yg bikin seru: ada universitas yg mewajibkan calon mahasiswa asingnya memenuhi LIMA syarat di atas!

Krn ada syarat2 itulah, banyak calon mahasiswa asing memilih masuk SBJ alias sekolah bhs Jepang dulu. Di sana, calon mahasiswa akan digembleng belajar bhs Jepang supaya bisa dapat sertifikat N2. Tambah lagi, biasanya SBJ punya program khusus utk mempersiapkan siswanya menghadapi EJU!

Tertarik untuk sekolah ke Jepang? Berangkat dengan Program "Study In Japan" ala  JEI aja!


Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 1
Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 2
Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 3
Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 4

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Wednesday, May 28, 2014

Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 4


Kenapa memilih Jepang untuk kuliah ke luar negeri?
Dan perkuliahan di Jepang itu seperti apa sih? Bedanya sama Indonesia apa?
Yukk, JEI coba ceritain sedikit di sini ya...

Menurut data thn 2010, ada 778 universitas di Jepang dengan 2,8 juta org terdaftar sebagai mahasiswanya. 86 di antaranya adalah universitas negeri, 95 universitas pemda atau universitas daerah, dan 80% sisanya universitas yang dikelola oleh pihak swasta.

Sedangkan dalam data thn 2011, ada 1200 perguruan tinggi di seluruh Jepang dgn jumlah mahasiswa sebanyak 3.22 juta orang.

Di Jepang, ada 8 universitasnya yg tercatat dalam 20 universitas terbaik di tingkat Asia. Beberapa di antaranya adalah Universitas Tokyo, Universitas Osaka, dan Universitas Kyoto. Sementara Universitas Tokyo, Universitas Kyoto, Universitas Keio, & Universitas Waseda sudah masuk dalam jajaran tingkat terbaik dunia!

Malah dalam data tahun 2011, ada 33 universitas Jepang yg dimasukkan dalam 100 universitas terbaik tingkat Asia.

Ngomong2 soal perguruan tinggi, berikut jenis2 perguruan tinggi di Jepang dengan durasi belajarnya:

1. Sarjana                                                                                4 tahun
2. Sarjana kedokteran (umum, gigi, & hewan) serta farmasi       6 tahun
3. Pasca sarjana (Master atau PhD)                                         2-5 tahun
4. Akademi                                                                               3 tahun
5. Sekolah tinggi teknologi (STT)                                               5 tahun
6. Sekolah kejuruan                                                               2-4 tahun

Keenam jenis perguruan tinggi itu ada yang bergelar dan non-gelar, dengan macam2 fakultas dan jurusan. Tapi yang lagi booming di Jepang saat ini adalah sekolah kejuruan yg juga non-gelar.

Untuk masuk universitas negeri & daerah, calon mahasiswa harus ikut dua kali ujian, yaitu ujian masuk universitas tingkat nasional & ujian masuk dari masing2 universitas.
Sementara utk masuk universitas swasta, calon mahasiswa cuma harus melalui ujian masuk yang diadakan universitas bersangkutan.

Tingginya tingkat persaingan masuk universitas negeri bikin banyak yg gugur dalam ujian masuk tingkat nasional. Sebagian dr mereka yg gagal ini lantas pindah haluan & masuk perguruan tinggi lainnya.

Tapi ada juga yg nggak kapok & berniat mengulang ujian tingkat nasional thn depan! Mereka inilah yg disebut ronin ^^

Hampir semua akademi di Jepang dikelola oleh pihak swasta dengan bidang ilmu berkisar ilmu sosial, humaniora, keperawatan, keguruan, dll.

Serunya, lebih dr 90% mahasiswa akademi adalah cewek! Secara historis, akademi memang didirikan untuk para gadis yg di zaman dulu dianggap nggak perlu sekolah terlalu tinggi karena nggak akan bekerja lama atau mencapai  posisi tinggi di perusahaan dan berakhir jadi ibu rumah tangga... ^^;;

Sekolah kejuruan lg ngetren di Jepang karena menawarkan berbagai bidang ilmu keahlian yg spesifik dan ‘lucu2’. Contohnya, desain game & manga, rancang robot, fashion design, computer science, akupuntur, seiyu (voice acting), dll!

Trus, kebalikan dari akademi, kebanyakan mahasiswa sekolah kejuruan ini cowok.
Memang sih, prestis sekolah kejuruan memang di bawah universitas, tp lulusannya dibentuk untuk siap terjun ke dunia kerja.

Nah, untuk sekolah tinggi khusus teknologi (STT)... Mungkin ini yg paling unik karena kayaknya cuma ada di Jepang.

STT yang biasa berdurasi 3 tahun, tapi ada juga yang 5 tahun. STT yg durasinya 5 tahun itu justru menerima lulusan SMP!
Dari data yang JEI berhasil dapatin, 10% dari lulusan STT ini kemudian melanjutkan ke universitas untuk ambil gelar sarjana. Trus, 60.000 siswa terdaftar dalam 63 STT seantero Jepang yg memusatkan studinya dalam teknik & ilmu kelautan.

Cerita tentang tingkat pasca sarjana dan lainnya, ditunggu bagian berikutnya ya! ^__^


Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 1

Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 2
Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 3
Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 5

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia

Thursday, May 08, 2014

Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 3

Teman2 JEI...

Tema kita masih mengulik soal “Pendidikan di Jepang”, nih. Ya iya lah, kalau pingin sekolah atau belajar ke Jepang, paling nggak harus tahu sedikit tentang pendidikan di sana, 'kan?
Lebih tepatnya, kali ini cerita sedikit tentang tingkat SMA di Negeri Sakura ^^

Tingkat SMA nggak termasuk dalam Program Wajib Belajar dari pemerintah Jepang, tapi 94% lulusan dari tingkat SMP meneruskan ke tingkat SMA dan dari jumlah itu, 95% siswa SMA dinyatakan lulus.

Berbeda dgn tingkat SD & SMP, 55% dari SMA di Jepang dikelola oleh pihak swasta. Makanya, untuk masuk SMA, siswa harus ikut tes masuk yg meliputi mapel bahasa Jepang, matematika, IPA, IPS, & bhs Inggris. Tingkat popularitas suatu SMA, baik negeri & swasta, ditentukan dari persentase siswanya yg diterima di universitas bergengsi.

Seragam tiap sekolah punya ciri tersendiri yg bisa teridentifikasi dgn mudah oleh org lain. Itu sebabnya, siswa dituntut bersikap baik selama perjalanan pulang-pergi sekolah demi menjaga reputasi sekolah.

Buat orang Jepang, memilih SMA itu kunci masa depan seseorang karena akan menambah kesempatannya utk masuk universitas bergengsi. Dan mahasiswa lulusan universitas bergengsi akan berkesempatan besar pula diterima bekerja di perusahaan bergengsi!

Betewe, banyak atlit berprestasi Jepang memulai karirnya dari kegiatan klub semasa SMP & SMA, lho. Nggak heran banyak siswa yg ngotot dalam kegiatan klubnya dan terus berlomba mengukir prestasi sampai akhirnya direkrut jadi pemain profesional setelah lulus universitas nanti!

Mapel di tingkat SMA nggak jauh berbeda dari tingkat SMP, tapi ada yg dipecah jadi lebih spesifik, contohnya bahasa Jepang Kuno dan Sejarah Jepang. Sementara mapel lainnya yg didapat siswa SMA antara lain kewarganegaraan, sosiologi, geografi, politik-ekonomi, & sejarah dunia.

Tiap kelas di tingkat SMA berisi 40-45 siswa yg juga terbagi dlm kelompok utk piket bersih2, mengabsen, membagikan pengumuman, dll. Makan siang biasanya dibawa dari rumah atau dibeli di kantin, trus dimakan sambil ngobrol di kelas. Bento yg mereka bawa umumnya buatan ibunya & sering dgn dekorasi lucu2! Sedangkan beberapa menu yg populer dijual di kantin sekolah adalah sandwich, roti, nasi kare, & macam2 mi (ramen, udon, yakisoba, dll)

Nah, siswa SMA memang nggak kenal ujian nasional, tapi mereka yg ingin melanjutkan ke universitas harus ikut ujian masuknya. Ujian masuk universitas ini diadakan serentak di seluruh Jepang slm dua hari di bulan Januari, saat puncaknya musim dingin... Hiii...Konon, ujian itu susahnya minta ampun. Makanya, banyak siswa yg seusai kegiatan klub, lanjut belajar lagi di juku alias bimbel.

Siswa yg skor hasil ujiannya nggak cukup utk masuk universitas pilihan pertamanya, boleh masuk ke pilihan keduanya. Tapi, kalau skornya dinyatakan masih gak cukup juga, siswa dinyatakan gugur & harus menunggu tahun depan utk mengulang ujian. Siswa yg akan mengulang ujian di tahun depan ini disebut ronin & menjalani kesehariannya di yobiko, bimbel khusus ronin. Psst, sebetulnya sebutan itu berasal dari jaman baheula utk samurai yg nggak bertuan ^^;;

Cerita tentang belajar di Jepang masih bersambung lho... Ikuti terus blog JEI!

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia



Uwabaki, loker untuk bertukar sepatu

Ruang kelas

Seorang siswa dengan gakuran-nya ^^

Contoh tiga set seragam:
musim panas, musim dingin, dan musim gugur/semi

Wednesday, April 23, 2014

Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 2


Minnasan...

Menyambung topik kita minggu lalu, JEI masih mau membahas sekilas ttg pendidikan di Jepang!
Yuks, kitah mulai...

Karena tingkat SD & SMP termasuk dalam Program Wajib Belajar, nggak ada tuh yg namanya nggak naik kelas, lompat kelas, atau kelas akselerasi.Yah, siswa yang tinggal kelas memang tetap ada sih, tapi biasanya karena alasan tertentu, misalnya si siswa menderita sakit keras sampai harus absen selama beberapa bulan.

Mirip seperti tingkat SD, 95% SMP dikelola oleh pemerintah Jepang dgn kualitas yang sama rata hampir di seluruh Jepang! Itu sebabnya, belum ada sekolah unggulan atau sekolah dgn kurikulum ber-beda2 di level SMP. Lagian, SPP di SD atau SMP swasta itu bisa 4 kali dana yg dijatahkan pemerintah utk tiap siswa sekolah negeri... -_-;;

Siswa SMP belajar dari jam 9 pagi sampai mendekati jam 4 sore, diikuti kegiatan klub sampai sekitar jam 6 sore. Terus, karena sudah ada ujian penyaringan untuk masuk SMA, sebagian siswa SMP lanjut belajar di juku (bimbel) setelah kegiatan klub.

Kegiatan se-hari2nya padat banget ya? Salah satu tujuan pemerintah Jepang akan jadwal yg padat itu adalah utk mengurangi jumlah kenakalan remaja.

Kalau di tingkat SD, satu orang guru memegang satu kelas & mengajar semua mapel. Sementara di tingkat SMP & SMA, satu orang guru memegang satu kelas sebagai wali kelas & guru BK, lalu tiap mapel diajar oleh guru yg berbeda.Mapel yang diajarkan di tingkat SMP, antara lain: bhs Jepang, IPS, matematika, IPA, musik, kesenian, olahraga, PKK, pendidikan moral, & bhs asing.

Klub ekstra-kurikuler yg populer di kalangan siswa SMP & SMA, terutama cowok, mayoritas berbau sport: baseball, tenis, bola basket, sepak bola, dll. Banyak juga siswa cowok yang memilih untuk aktif di klub beladiri, contohnya judo atau kendo. Sementara siswa cewek lebih memilih klub berbau budaya, seperti orkestra, paduan suara, ikebana, jurnalistik, dll.Nah, kalau ada siswa yg berbakat & prestasinya menonjol dalam satu klub sport, dia bisa mendapat kemudahan waktu mau masuk SMA, misalnya nggak perlu lagi ikut tes penerimaan murid baru. Diharapkan siswa itu bakal terus berprestasi & bikin SMA-nya terkenal dgn membawa tim sekolah memenangkan kompetisi. Terus, siswa dgn prestasi di bidang olahraga begitu bisa melanjutkan masuk di universitas terkenal tanpa tes masuk juga setelah lulus SMA, lalu langsung direkrut ke liga profesional seusai masa pendidikannya!

Kembali ke cerita di ruang kelas...

Rata2 jumlah siswa dalam satu kelas di SMP adalah 36 orang dan di-bagi2 dalam beberapa regu untuk tugas piket seusai jam belajar, yaitu membersihkan kelas: menyapu, membersihkan papan tulis, dll.

Siswa tingkat SMP & SMA umumnya punya 2 set seragam yg masing2 set terdiri dari 2 stel; 1 set berlengan pendek utk musim panas & 1 set berlengan panjang utk musim dingin (yep, seragam sailor itu!!!) Oh! Ada 1 stel tambahan pada seragam siswa: seragam olahraga dan baju renang! XDTak jarang sekolah swasta punya 1 set tambahan untuk rangkaian seragamnya, serta aksesoris dengan motif atau emblem khas yg ber-beda2 tiap sekolah, misalnya jas, kaus kaki, dasi, topi, rompi, sepatu, tas, dll.

Sesudah melalui gerbang, siswa akan masuk ke sebuah ruang loker di pintu masuk gedung sekolah utk berganti sepatu luar ke sepatu dalam ruangan.

Dan... itulah cerita tentang pendidikan di Jepang bagian 2. Jangan khawatir, Bagian 3 akan di-post juga secepatnya!

*Pertama kali di-launch melalui ChirpStory

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia


Seragam SMP untuk 3 (tiga) semester
Kiri: seragam musim panas dgn kemeja lengan pendek putih
Tengah: seragam musim dingin
Kanan: seragam musim gugur
Salah satu jenis tas yang biasa dibawa siswa SMP & SMA

Jenis lain dari tas siswa SMP & SMA

Siswa sebuah SMP sedang mengikuti ujian nasional