Niagahoster discount up to 70%

Thursday, May 08, 2014

Serba-Serbi Pendidikan di Jepang Bag. 3

Teman2 JEI...

Tema kita masih mengulik soal “Pendidikan di Jepang”, nih. Ya iya lah, kalau pingin sekolah atau belajar ke Jepang, paling nggak harus tahu sedikit tentang pendidikan di sana, 'kan?
Lebih tepatnya, kali ini cerita sedikit tentang tingkat SMA di Negeri Sakura ^^

Tingkat SMA nggak termasuk dalam Program Wajib Belajar dari pemerintah Jepang, tapi 94% lulusan dari tingkat SMP meneruskan ke tingkat SMA dan dari jumlah itu, 95% siswa SMA dinyatakan lulus.

Berbeda dgn tingkat SD & SMP, 55% dari SMA di Jepang dikelola oleh pihak swasta. Makanya, untuk masuk SMA, siswa harus ikut tes masuk yg meliputi mapel bahasa Jepang, matematika, IPA, IPS, & bhs Inggris. Tingkat popularitas suatu SMA, baik negeri & swasta, ditentukan dari persentase siswanya yg diterima di universitas bergengsi.

Seragam tiap sekolah punya ciri tersendiri yg bisa teridentifikasi dgn mudah oleh org lain. Itu sebabnya, siswa dituntut bersikap baik selama perjalanan pulang-pergi sekolah demi menjaga reputasi sekolah.

Buat orang Jepang, memilih SMA itu kunci masa depan seseorang karena akan menambah kesempatannya utk masuk universitas bergengsi. Dan mahasiswa lulusan universitas bergengsi akan berkesempatan besar pula diterima bekerja di perusahaan bergengsi!

Betewe, banyak atlit berprestasi Jepang memulai karirnya dari kegiatan klub semasa SMP & SMA, lho. Nggak heran banyak siswa yg ngotot dalam kegiatan klubnya dan terus berlomba mengukir prestasi sampai akhirnya direkrut jadi pemain profesional setelah lulus universitas nanti!

Mapel di tingkat SMA nggak jauh berbeda dari tingkat SMP, tapi ada yg dipecah jadi lebih spesifik, contohnya bahasa Jepang Kuno dan Sejarah Jepang. Sementara mapel lainnya yg didapat siswa SMA antara lain kewarganegaraan, sosiologi, geografi, politik-ekonomi, & sejarah dunia.

Tiap kelas di tingkat SMA berisi 40-45 siswa yg juga terbagi dlm kelompok utk piket bersih2, mengabsen, membagikan pengumuman, dll. Makan siang biasanya dibawa dari rumah atau dibeli di kantin, trus dimakan sambil ngobrol di kelas. Bento yg mereka bawa umumnya buatan ibunya & sering dgn dekorasi lucu2! Sedangkan beberapa menu yg populer dijual di kantin sekolah adalah sandwich, roti, nasi kare, & macam2 mi (ramen, udon, yakisoba, dll)

Nah, siswa SMA memang nggak kenal ujian nasional, tapi mereka yg ingin melanjutkan ke universitas harus ikut ujian masuknya. Ujian masuk universitas ini diadakan serentak di seluruh Jepang slm dua hari di bulan Januari, saat puncaknya musim dingin... Hiii...Konon, ujian itu susahnya minta ampun. Makanya, banyak siswa yg seusai kegiatan klub, lanjut belajar lagi di juku alias bimbel.

Siswa yg skor hasil ujiannya nggak cukup utk masuk universitas pilihan pertamanya, boleh masuk ke pilihan keduanya. Tapi, kalau skornya dinyatakan masih gak cukup juga, siswa dinyatakan gugur & harus menunggu tahun depan utk mengulang ujian. Siswa yg akan mengulang ujian di tahun depan ini disebut ronin & menjalani kesehariannya di yobiko, bimbel khusus ronin. Psst, sebetulnya sebutan itu berasal dari jaman baheula utk samurai yg nggak bertuan ^^;;

Cerita tentang belajar di Jepang masih bersambung lho... Ikuti terus blog JEI!

Untuk informasi lebih detail mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia



Uwabaki, loker untuk bertukar sepatu

Ruang kelas

Seorang siswa dengan gakuran-nya ^^

Contoh tiga set seragam:
musim panas, musim dingin, dan musim gugur/semi