Niagahoster discount up to 70%

Wednesday, May 01, 2013

Apato di Jepang Bag. 1: Menyewa Apato



"Tinggal di apato? Asyiiik..."

Kalau ngomong 'tinggal di apato' alias apartemen di kota-kota besar Indonesia, masih terasa agak 'wah', ya... Tapi, di Jepang, tinggal di apato itu biasa saja. Malah ada yang bilang, "Lho, kok kayak kamar kos di Indonesia dulu, ya?"

Yep, apato standar di Jepang memang ukurannya agak 'mungil'. Yang paling kecil dan sederhana itu luasnya 6 jo atau sekitar 10 m2. Tapi, kalau pintar mengaturnya, nggak akan terasa sempit, kok. Atau... Yah, jangan punya barang terlalu banyak ^^;;

Untuk menyewa sebuah apato, ada dua cara. Pertama, kamu langsung mendatangi salah satu fudooyasan, semacam kantor kantor real estate. Di sana, kamu akan ditanyai macam-macam: mau di daerah mana, anggarannya berapa, mau seberapa luas, apa saja fasilitas yang kamu perlukan, dan lain-lain. Dari sana, kamu akan ditunjukkan beberapa opsi yang mereka miliki. Malah ada beberapa fudooyasan yang akan mengantarkan ke lokasi langsung. Cara kedua, kamu cari dulu di internet sampai ketemu apato yang kamu sukai, baru mendatangi fudooyasan yang mewakilinya.

Kalau sudah ketemu yang cocok, baru kamu akan diketemukan dengan ooyasan alias si pemilik bangunannya untuk mengurus dokumentasi berupa formulir dan surat kontrak, disusul dengan pembayaran pertama yang terdiri atas reikikin alias uang masuk sebesar 1-2 bulan yachin, shikikin sebesar satu bulan yachin, dan 1 bulan yachin (yachin: uang sewa). Ada juga apato yang nggak pakai reikikin.

Biasanya, jika ada orang asing mau menyewa apato, diperlukan hoshounin alias penjamin. Tapi, sekarang ada hoshougaisha, perusahaan khusus yang menjadikan diri penjamin buat orang-orang asing yang mau menyewa apato. Belakangan, malah beberapa ooyasan meniadakan syarat tersebut demi menarik minat penghuni.

Nah, sekolah-sekolah bahasa Jepang yang tidak memiliki gedung asrama sendiri umumnya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa ooyasan untuk mengakomodasi para siswanya tanpa perlu adanya hoshounin.

Siswa/i yang diberangkatkan oleh JEI juga akan mendapat kemudahan yang sama dalam mencari tempat tinggal. Kalau misalnya kamu ingin tinggal di tempat selain yang sudah disediakan, JEI akan tetap membantu, walau nggak bisa sepenuhnya. Dari proses mencari sampai selesai, jadi kamu atau orangtua di tanah air nggak perlu khawatir!

*1 jo = sekitar 1.65 m2, yang merupakan ukuran satu lembar tatami (tikar jerami) yang dijadikan tolak ukur luas ruangan

Apato di Jepang Bag. 2
Apato di Jepang Bag. 3

Untuk informasi mengenai Program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143
Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia