Niagahoster discount up to 70%

Monday, March 23, 2015

Sejarah Kota Jepang: ŌSAKA


Kita bergerak ke Ōsaka dr seri Sejarah Kota Jepang.

Ōsaka adalah ibukota Prefektur Ōsaka di Wilayah Kansai dgn jumlah penduduk lbh dr 2,5jt org, bagian terbesar Area Metropolitan Keihansin, & area metropolitan terbesar kedua Jepang setelah Tokyo.
Merupakan kota perdagangan ditilik dari segi sejarahnya, Ōsaka dikenal sbg ‘Tenka no Daidokoro’ alias dapur negara. Ōsaka juga berperan sebagai pusat perdagangan beras selama Zaman Edo (1603-1868).

Bukti prasejarah (kepingan kerang & kerangka manusia) menunjukkan daerah yg sekarang kita kenal sbg Ōsaka sdh mulai dihuni 500-600SM. Pada Zaman Yayoi (300SM-250), alias Zaman Besi, pemukiman permanen berkembang seiring teknik pertanian padi. Sekitar abad ke-5, budaya Cina masuk ke Jepang & mengubah Ōsaka sbg pusat politik & kultur smp mjd ibukota pd abad 7.
Istana Naniwa Nagara-Toyosaki dibangun oleh Kaisar Kōtoku thn 645. Sayangnya reruntuhannya tak ada yg selamat saat ini. Walau ibukota kemudian dipindahkan ke Nara & Kyōto, Ōsaka tetap menjadi gerbang kebudayaan & perdagangan Jepang.

Di akhir abad 12, Jepang dilanda perang sipil & Oda Nobunaga memulai gerakannya untuk mempersatukan Jepang. Lalu tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi memilih Ōsaka sbg basisnya & membangun Benteng Osaka tepat di atas reruntuhan Istana Naniwa.

Selama beberapa abad Ōsaka menjabat sebagai pusat perekonomian Jepang dgn sebagian besar populasinya dr golongan pedagang. Kebudayaan jg berkembang pesat di Ōsaka, yaitu ukiyo-e, kabuki, bunraku, & pada puncaknya adalah terbentuknya pondasi cha-no-yu.

Pusat politik & pemerintan akhirnya dipindahkan lagi, kali ini ke Edo alias Tokyo di abad 17. Ōsaka lantas membuka diri utk berdagang dgn bangsa asing.
Org Ōsaka pun mulai diberi stereotip sbg tukang hitung2an, kurang nasionalis, & vulgar di abad 18. Btw, stereotip ttg org Ōsaka itu masih berlaku smp skrg lho ^^;;
Di abad 19, Ōsaka mengalami perubahan lagi, dari kota perdagangan menjadi area industri, sampai akhirnya tampil sbg distrik modern.

Kota Ōsaka modern diresmikan oleh pemerintah pusat Jepang pd thn 1889 & makin maju sbg pusat kapitalisme. Tapi dgn sistem politiknya yg jamak & melejitnya sistem pendidikan, timbul jg masalah sosial lainnya di Ōsaka. Bbrp di antaranya adalah munculnya daerah2 kumuh, adanya pengangguran, & timbulnya kemiskinan.

Selama Perang Dunia II, Ōsaka ber-kali2 jadi sasaran serangan udara dari AU Amerika Serikat. Contohnya, pada tgl 13 Maret 1945, ada 329 bom dijatuhkan atas Ōsaka. Serangan terakhir adalah pd tgl 14 Agt 1945 sebelum Jepang menyerah kalah gara2 bom atom di Hiroshima & Nagasaki.

Di mata para wisatawan, baik domestik maupun internasional, Ōsaka terkenal krn makanannya: okonomiyaki, takoyaki, dll.

Sumiyoshi Taisha, alias Sumiyoshi Grand Shrine, adalah kuil utama di kompleks Sumiyoshi yg juga kuil utama pd Zaman Heian (794-1185). Dibangun thn 211 pada masa Kaisar Chūai dgn pilar2 bundar & pondasi batu, Sumiyoshi Taisha termasuk dlm Situs Warisan Nasional Jepang krn teknik arsitektur tradisionalnya.
Shitennō-ji adalah salah satu kuil tertua Jepang yg dibangun oleh pemerintah. Kuil ini dibangun thn 593 oleh Pangeran Shotoku (572-622) yg mendukung masuknya ajaran Buddha ke Jepang. Walau ber-kali2 terbakar, Shitennō-ji direkonstruksi ekstra hati2 utk mematuhi desain aslinya dr abad 6.

SUMBER: Wikipedia, situs resmi Prefektur Ōsaka

Psst, JEI punya rekanan sekolah bahasa Jepang di Ōsaka lho, jadi pasti beres urusannya deh kalau kamu ingin belajar di kota yang menarik ini! ^^

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia