Niagahoster discount up to 70%

Friday, June 21, 2013

Jalan Kaki di Tokyo

Shibuya Crossing dekat Stasiun Shibuya. Saking banyaknya orang yang menyeberang,
bisa kebawa arus dan akhirnya salah nyebrang! XDDD
Teman2 JEI, kalau di Jakarta, banyak orang malas mau jalan kaki terlalu jauh. Alasan pertama, sudah jelas karena cuaca panas. Tambah lagi, jalan di trotoar itu nggak nyaman karena kotor, rusak sebagian, dan harus rebutan sama motor, PKL, dll. Malah banyak jalan ramai yang nggak ada trotoarnya!
Banyak yang akhirnya bela-belain naik angkot, naik motor, atau malah naik mobil untuk jarak terdekat sekali pun.

Sedangkan di Tokyo........
Ya jelas beda laaaaaah, namanya juga negara maju. Trotoar di jalan-jalan utama itu mungkin bisa dilaluin mobil lho! Dan walau di jalan-jalan kecil nggak ada trotoarnya, tetap ada garis pembatas untuk pejalan kaki bisa lewat dengan aman. Juga bersih dan nggak ada yang jualan. Malah ada penuntun untuk para tuna netra.

Hanya saja, kalau nggak biasa jalan kaki jauh di Jakarta, harus siap pegal-pegal kakinya di awal masa adaptasi. Karena Tokyo memang diperlengkapi dengan sistem transportasi umum yang memadai, terutama sistem keretanya yang asyik banget, tapi daerah antar stasiun itu semua orang harus jalan kaki!
Noup, nggak ada angkot, nggak ada ojek. Bus memang ada sih, tapi nggak terlalu bisa diandalkan (lebih cocok untuk jarak yang agak jauh)
Belum lagi stasiun-stasiun yang dipenuhi tangga! Jadi, kalau harus ganti kereta, porsi 'olahraga'-mu bakal ditambah dengan naik-turun tangga untuk berpindah peron!
Terus, karena beda waktu tiba kereta di peron 1 dengan waktu berangkat kereta di peron 2 cuma beda beberapa menit, harus lari supaya nggak telat sampai di tujuan!
Tapi, justru dengan jalan kaki ini kita bisa sekalian jalan-jalan dan lihat-lihat ^^
Pantesan aja orang yang tinggal di Tokyo mayoritas kurus!
Er..... Nggak juga sih..... *lirik seseorang*
Wakakakakaka.....

Hal lain yang perlu diingat: orang Jepang mematuhi peraturan lalu lintas! Kita pun harus ikut begitu.
Jadi, harus menyeberang pada tempatnya (di zebra cross atau naik jembatan penyeberangan) dan pada waktunya (ada lampunya). Kalau ada tanda dilarang lewat, jangan ngeyel karena ada kemungkinan berbahaya. Di saat hujan dan membawa payung, perhatikan orang sekitarmu juga, jangan sampai payungmu mengganggu orang lain.

Oh iya, satu lagi.
Umumnya, orang Tokyo jalannya cepat. Jadi, kalau jalannya leha-leha seperti biasa kita lakukan di Jakarta, bisa-bisa malah disenggol kanan-kiri!
Dan memang tingkat kriminalitas di Jepang kecil, tapi yang namanya copet atau jambret masih ada di daerah-daerah tertentu. Makanya, harus tetap hati-hati.

"Ada pilihan lain selain jalan kaki, nggak?"
Ada: NAIK SEPEDA!
Lain lagi tuh serunya kalau naik sepeda! Tapi, lanjutin nanti aja yaaaaa

Nah, biar nggak sempat pegal-pegal, biasakan diri dulu deh sebelum berangkat dan terjun ke keramaian pejalan kaki Tokyo!

PS: Shibuya Crossing? Itu lhooo, persimpangan super ramai yang ditembus untuk balapan mobil di "Fast and Furious: Tokyo Drift"! Ingat kan??? ^^

Untuk informasi mengenai program "Study in Japan", hubungi:

JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)

Konsultan Belajar di Jepang

Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com

Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia


Shibuya Crossing dilihat dari atas
Orang banyak yang menyeberang dari arah Stasiun Shibuya di Shibuya Crossing
Kalau hujan, jangan lupa bawa payung.
Cowok-cowok Jepang bawa payung juga, kok... ^^;;