Teman2 JEI, ngomongin sesuatu yang rada jorok, yuk!
Hus, jorok di sini maksudnya bukan yang porno, ya! Karena yang mau dibahas itu soal.................................... TOILET!
Ini dia hal kecil yang sering lupa dipikirkan sampai kita harus keluar negeri dan ketemu situasi yang sama sekali berbeda dengan di rumah atau di Indonesia.
Ada yang menanggapinya dengan tertawa, ada yang langsung stres, ada yang berusaha mengakali dengan seribu satu cara, ada yang bisa beradaptasi dengan santai, ada yang tadinya tak masalah sampai satu waktu lagi diare dan akhirnya stres juga....... Pokoknya, reaksinya macam-macam, deh!
Makanya, JEI mau cerita soal toilet di Jepang supaya saat teman2 sampai di sana, sudah nggak terlalu kaget (tetap bakal shock, sih) dan sudah tahu cara mengatasinya sejak jauh-jauh hari.
Oke, info pertama tentang toilet di Jepang adalah ada dua jenis yang lazim, washiki-toire dan youshiki-toire (wa: Jepang, you: barat, -shiki: ala, toire: toilet).
Banyak orang asing kesulitan memakai washiki ini, terutama kita yang berasal dari Indonesia. Satu, karena posisi saat memakainya yang berbeda dari toilet jongkok di Indonesia. Dan dua, karena di Jepang itu semua toiletnya kering alias nggak menyediakan air untuk sesudah BAA atau BAB! Tambah lagi, beberapa apato mendesain layout dalamnya dengan ruang mandi dan toilet terpisah. Tapi, nggak usah malu, karena anak-anak Jepang saja banyak yang mengeluhkan soal washiki ini, kok........
Makanya, makin banyak washiki yang lantas diganti dengan youshiki. Lebih serunya, youshiki ini ada yang diperlengkapi dengan peralatan canggih, seperti pemanas dudukan, penyemprot air dan pengering, penimbul suara, dan lain-lain! Kocak, ya!? Dudukan toilet canggih itu namanya washlet dan harganya cukup mahal. Biasanya, orang asing yang baru pertama kali ke Jepang dan menemukan benda ini, pasti keasyikan menjajal tombolnya satu demi satu. Lumayan, mainan baru.... He he he he.....
Terus, bukannya pakai air sesudah BAA atau BAB, orang Jepang biasanya memakai tisu. Nah, tisu bekas pakainya boleh langsung dibuang ke dalam lubang toilet. Nggak akan bikin mampet salurannya, kok, karena tisu toilet di Jepang memang dirancang untuk langsung hancur begitu terendam air.
Setelah baca ini, jangan stres lagi, ya, kalau harus ke toilet begitu sampai di Jepang! ^__^
Untuk informasi mengenai program "Study in Japan", hubungi:
JELLYFISH EDUCATION INDONESIA (JEI)
Konsultan Belajar di Jepang
Gedung The Jakarta Post Lt. Dasar
Jl. Palmerah Barat 142-143 Jakarta 10270
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com
Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia
Telp. (021) 5365-4610 / 11 (Senin-Jumat, 09.00-18.00)
Email: jellyfish.ina@gmail.com
Like Our Facebook Page: Jellyfish Indonesia
Follow Our Twitter: Jellyfish_INA
Google+ Page: Jellyfish Indonesia
Plurk: Jellyfish Indonesia
YouTube Channel: Jellyfish Edu-Ind
Pinterest Boards: Jellyfish Indonesia
Skype: Jellyfish-Indonesia
YM: Jellyfish.Indonesia
Toilet tradisional Jepang zaman dulu |
Ruang toilet washiki dengan sandal karetnya Habis itu, sandalnya nggak boleh dibawa keluar, lho! |
Jadi, begini cara pakai washiki toire... |
Bilik WC umum dengan washiki |
Youshiki lengkap dengan washlet-nya |
Tombol-tombol pada washlet Cobain saja semuanya! ^^ |